Akhir Petualangan Gigolo Pemikat Wanita

Family / 27 April 2011

Kalangan Sendiri

Akhir Petualangan Gigolo Pemikat Wanita

Puji Astuti Official Writer
34697

Orangtuanya bercerai ketika Robin Hasudungan masih berumur 1,5 tahun. Hal itu membuatnya merasa seperti anak yang tidak diinginkan, apa lagi ayahnya yang membesarkannya mendidiknya dengan keras.

“Ada perasaan dendam yang menekan hati saya. Kalau saya nanti sukses, saya akan suruh orang untuk pukul dia atau bunuh dia..” demikian tutur Robin yang kemudian lari dari rumah ayahnya karena tidak tahan.

Dalam keadaan sendiri dan tak berdaya keputusasaan merasuk hatinya, dengan nekat Robin menenggak 30 butir pil, tapi kematian tak juga menjemputnya.

Setelah gagal bunuh diri dan tidak lagi memiliki uang, Robin akhirnya memutuskan untuk mencari ibu kandungnya yang telah sejak kecil meninggalkannya. Ia menemukan ibunya di Purwakarta, namun disana Robin menemukan sebuah fakta yang mengejutkan.

“Lama tinggal di situ, mama tuh kawin cerai sampai lima kali. Saya kan ngga mau di caci maki orang. Saya lihat orangtua saya kaya gitu, saya pikir lebih baik sebatang kara saja lah. Saya anggap kedua orangtua saya sudah mati.”

Robin akhirnya memutuskan untuk pergi, mencoba mencari keberuntungannya sendiri. Namun saat ia hendak pamit, sang ibu membekalinya dengan berbagai susuk. Berkat susuk itu, Robin berhasil memikat banyak wanita dan juga membantunya memperlancar bisnisnya. Tetapi suatu saat datang sebuah tawaran menarik dari seorang teman.

“Udah loe jadi gigolo aja, duitnya menggiurkan,” demikian ujar orang tersebut.

Setelah terjun sebagai gigolo, demi memuaskan para wanita yang memakai jasanya, Robin nekat untuk mencoba memperbesar alat vitalnya kepada seorang dukun. Usaha Robin tidak sia-sia, para wanita yang puas dengan pelayanannya dengan mudah mengeluarkan uang untuk memenuhi apa yang ia inginkan. Tapi setelah beberapa waktu lamanya, Robin memutuskan untuk berhenti dari profesi itu karena takut terkena penyakit kelamin.

Merasa sudah tak berdaya dan tidak memiliki penghasilan akhirnya Robin mendatangi seorang paranormal.

“Saya seperti dihipnotis, lalu tertidur begitu saja. Gua dimana saya berada tiba-tiba berubah menjadi kraton (istana) dan banyak bidadari-bidadarinya.” Dalam mimpi tersebut, Robin berhubungan intim dengan salah satu bidadari itu. Setelah peristiwa itu, Robin mendapatkan imbalan dari sang dukun, namun dengan satu syarat, “Tujuh turunan kamu harus melayani bidadari ini.”

“Saya pikir, ngga usah lah. Jadi saya tinggalkan saja..”

Tak terima dengan penolakan Robin, roh jahat itu terus mengejarnya. Bidadari itu selalu muncul dalam mimpi-mimpinya dan mengganggu hidupnya. Dalam kondisi tertekan itu, Robin terus tenggelam dalam minuman keras dan obat-obatan. Hingga dalam suatu hari naas, polisi menggrebek tempat ia dan teman-temannya sedang mabuk-mabukan. Robin pun harus merasakan hidup dibalik jeruji penjara karena peristiwa itu. Tapi penjara itu ia berkenalan dengan seorang pengedar narkoba kelas kakap yang membantunya untuk menggeluti bisnis narkoba dengan lebih serius.

Sekeluarnya dari penjara, Robin sukses dalam bisnis obat biusnya. Karena sepak terjangnya, pihak berwajib tidak tinggal diam, Robin masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) pihak kepolisian.

Sudah terpojok dan tidak memiliki tempat bersembunyi lagi, Robin menghubungi pacarnya untuk meminta tolong dicarikan tempat bersembunyi. Namun tak disangkanya, sang pacar malah membawanya ke sebuah tempat pembinaan rohani. Apa yang kelihatannya sebuah kebetulan, ternyata adalah sebuah rencana Tuhan untuk mengubah kehidupan Robin.

“Beberapa bulan mengikuti komunitas rohani ini, saya mulai mengerti apa itu firman Tuhan, siapa Tuhan Yesus. Lalu ada sebuah perkataan yang berbunyi, ‘Sekalipun orangtua kamu meninggalkan kamu, tapi Aku tetap menerima kamu’  seperti menusuk hati saya.”

Kalimat itu marasuk dalam hatinya, Robin pun mulai membuka hatinya untuk Tuhan. Saat itulah ia mengalami pelepasan dan didoakan oleh hamba-hamba Tuhan yang menjadi pembimbing rohani di tempat itu.

Robin mulai melepaskan pengampunan kepada orangtuanya dan juga mengakui semua dosa-dosa yang pernah ia lakukan. Bahkan pertolongan Tuhan bagi hidupnya sangat ajaib, pihak kepolisian menutup kasusnya sehingga ia keluar dari daftar pencarian orang. Kini Robin telah menemukan tujuan hidupnya yang sejati di dalam Tuhan. Ia terus belajar bergantung kepada Tuhan Yesus agar karakter-karakternya yang buruk dapat diubahkan.

“Saya berterima kasih kepada Tuhan, karena Tuhanlah yang menobatkan saya. Kalau dengan kekuatan saya, ngga mungkin saya bisa jadi seperti ini,” demikian Robin mengungkapkan syurkurnya.(Kisah ini ditayangkan 27 April 2011 dalam acara Solusi Life di O'Channel)

Sumber Kesaksian :

Robin Hasudungan

Sumber : V100715092553
Halaman :
1

Ikuti Kami